Minggu, 14 Juni 2009

Bahayanya PMS (Part 1)

Sampai dengan 90 percent perempuan di usia melahirkan mengalami beberapa tingkat premenstrual syndrome (PMS) dan para ahli memperkirakan 3-5 persen dari mereka mengalami kondisi yang lebih parah lagi yang disebut dengan premenstrual dysphoric disorder (PMDD).

Meskipun kebanyakan perempuan menerima dan menolerir lebih dari 100 gejala PMS yang dilaporkan, tidak ada pertanyaan bahwa gejala ini dapat mengurangi kualitas hidup perempuan. Akan tetapi, meskipun dianggap biasa, bahkan diharapkan, merupakan bagian dari putaran menstruasi, PMS tidak harus selalu normal dan bahkan mungkin merupakan tanda
bahwa anda berisiko akan masalah kesehatan lain. Menurut ahli holistic living Dr Michael Finkelstein, PMS mencerminkan ketidakseimbangan dan menandakan perlunya perubahan gaya hidup.

PMS mencerminkan ketidakseimbangan

Tingginya angka perempuan yang menderita PMS memberi kesan bahwa itu adalah bagian dari putaran mentruasi. Dr Finkelstein, mantan ketua pengobatan integratif di Rumah Sakit Northern Westchester di New York dan direktur penemu pusat holistik westchester-based SunRaven, mengatakan PMS tidak selamanya normal.

Meskipun hal itu biasa, gejala tersebut mencerminkan ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan yang dominan adalah kombinasi dari masalah diet, kurang tidur, dan tingkat stres yang tinggi, yang menyebabkan perempuan mengalami penderitaan yang tidak perlu. Biasanya, diet yang kurang ideal dan stres yang terakumulasi memiliki peranan terbesar dalam memproduksi
ketidakseimbangan tersebut yang menyebabkan gejala yang biasanya di asosiakan dengan PMS.

Berapa tingkat kenormalan PMS?

Meskipun normal dalam skala kecil, gejala PMS yang mengganggu fungsi sehari-hari anda adalah penanda bahwa anda perlu melakukan perubahan gaya hidup untuk mendapatkan putaran menstruasi yang lebih sehat. Anda tidak harus merasa ketakutan beberapa hari menjelang menstruasi anda. Tidak yakin gejala yang anda rasakan cukup parah untuk menjamin
perubahan gaya hidup anda?

Dr Finkelstein mengatakan , “Jika gejalanya cukup nyata hingga disebutkan dalam percapakan, ini biasanya mengindikasikan bahwa gejala tersebut terlalu kuat. Terdapat tingkat penderitaan minimun bagi perempuan yang makan dengan teratur, tidur cukup, dan dekat dengan alam."

Menurut ahli holistic living, seorang perempuan yang memiliki putaran menstruasi yang sehat akan mengalami kembung dan kram, sakit kecil (jika ada), dan kemurungan yang jarang disadari.

PMS bisa menjadi tanda adanya masalah reproduksi.

Dr Finkelstein menekankan bahwa mengikuti gaya hidup sehat sangat penting untuk menghindari masalah kesehatan reproduksi lainnya. Ia mengatakan bahwa keseimbangan vital untuk menghindari masalah dengan kesuburan begitu juga dengan gejala menopause. Gejala PMS yang tidak ditolerasi bisa menandakan adanya masalah seiring bertambahnya usia perempuan.

sumber : perempuan.com

0 komentar: